Langkah pertama,
Ana mengidentifikasi masalah, Masalah yang ia hadapi adalah manajemen waktu.
Langkah kedua, ia mengidentifikasi kriteria keputusan. Keputusan yang ia ambil
haruslah mendukung kuliahnya atau organisasi. Langkah ketiga, ia mulai memberi
bobot kriteria tersebut. Menurutnya, kuliah harus diprioritaskan karena tujuan
utama ia datang ke kampus adalah untuk kuliah (menuntut ilmu).alasan itu pula,
keluarganya juga menjadi prioritas selanjutnya. toh dalam beberapa bulan ini akan terjadi
pergantian kepengurusan dalam organisasinya. Namun ia tetap harus menyelesaikan
tanggung-jawabnya di organisasi tersebut sebelum pergi / mengundurkan diri.
Langkah
berikutnya,saya mulai menyusun alternatif keputusan yang mendukung
urusan-urusannya tsb.Alternatif
pertama, hari Senin-Jum’at ia gunakan untuk urusan kuliah dan
urusan organisasi yang belum terselesaikan (kemudian mengundurkan diri setelah
selesai urusannya), Setiap malam, hari Sabtu pagi, dan hari Minggu untuk urusan
keluarga.Alternatif
kedua, hari Senin-Jum’at ia gunakan untuk urusan kuliah; Sabtu
pagi untuk urusan organisasi;Setiap malam dan hari Minggu untuk urusan
keluarga. Alternatif ketiga,
hari Senin-Jum’at ia gunakan untuk urusan kuliah dan urusan organisasi yang
belum terselesaikan (kemudian mengundurkan diri setelah selesai urusannya);Setiap
malam, hari Sabtu pagi, dan hari Minggu untuk urusan keluarga.
Setelah membuat
tiga alternatif, saya mulai menganalisis alternatif tersebut. Awalnya ia
berpikir alternatif kedua cocok untuk menyelesaikan masalahnya. Namun setelah
berpikir ulang, saya akan sulit mendapat waktu yang cukup untuk istirahat.
Kemudian saya berpikir untuk memilih alternatif pertama. Namun setelah
dibandingkan dengan alternatif ketiga, saya memilih alternatif ketiga, karena
dalam waktu yang tidak jauh berbeda saya dapat mengajar dua pelajaran (matematika
dan fisika) yang artinya saya akan mendapat pendapatan yang lebih besar. Setelah
menganalisis, akhirnya saya memantapkan hati untuk mengambil alternatif ketiga.
Langkah
selanjutnya, saya melakukan alternatif yang terpilih. Yang harus saya lakukan
pertama kali adalah saya menyampaikan pada ketua dan anggota organisasi bahwa
saya ingin mengundurkan diri atau menunggu pergantian kepengurusan berlangsung.
Kedua, ia mulai menyusun waktu belajar yang efektif pada hari Senin-Jum’at.
Jika semua itu sudah saya lakukan, langkah terakhir yang harus saya lakukan
adalah mencari yang mana yang enak dari setiap keputusannya.
Cerita saya ini
adalah contoh kecil pengambilan keputusan yang biasanya sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Berani mengambil keputusan aritnya berani berkorban dan
berani menerima resiko. Seperti cerita saya, saya mengorbankan keikutsertaannya
dalam organisasi untuk mengambil keputusan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar